Sabtu, 29 September 2007

Matilah Sosialisme-Komunisme

Sejak tahun 1991, dunia tidak lagi terkutup menjadi barat atau timur. Karena kehancuran Uni Sovyet sebagai Negara Komunis, menandai bertakhtanya kapitalisme menjadi pemimpin dunia. Walau, saat ini kapitalisme sedang kepanasan di antara riak2 kebangkitan di berbagai Negara. Dari ideology kiri, ataupun ideology kanan.


Akan tetapi, gelombang kebangkitan kiri tidaklah sedahsyat gelombang kebangkitan kanan (dalam hal ini ideology yang berada langsung sebagai sebuah agama, yakni Islam). Karena tidak dapat diragukan lagi, sosialisme telah menjadi momok yang paling menakutkan jika dianut sebagai ideology Negara. Secara ilmiah, teori2 Marx, dan Engel telah terpatahkan setelah munculnya bantahan terhadap teori evolusi Darwin (yang merupakan dasar pijakan tegaknya dialektika materialisme). Belum lagi, jika berbicara fakta2 ketakberdayaan sosialisme cukup menjadi catatan kelam sejarah pengayoman kesejahteraan manusia. Walaupun ketika revolusi Bolshevic, gegap gempita kehadiran sebuah perubahan begitu nyaring terdengar. Hanya kemudian, apakah sosialisme akan bangkit kembali mengulang keadikuasaannya sebagai Negara? Kami rasa, itu tidak kan pernah terjadi. Hanya orang2 yang tidak berfikir secara rasional terhadap dialektika materialisme yang mau secara imani mengaplikasikannya. Atau orang2 yang terbodohkan memampang lukisan Lenin, Che Guevara, bahkan Marx hingga menggapnya sebagai tuhan penyelamat kehidupan? Hahahaha… begitu tololkah mereka hingga tidak menyadari, bahwa ideology Islam telah merebak wangi kebangkitannya di dunia ini?
Memang, keberadaan ideology akan terus menjadi laten.

Kita tidak akan bisa mematikannya. Karena, dunia akan terus dipenuhi orang yg tercerdaskan dan terbodohkan. Satu2nya cara mematikan sosialisme-komunisme adalah
dengan terus mencerdaskan diri dengan ideology yang sahih, rasional, dan tentu saja manusiawi. Terulah kita berfikir, mengasah ketajamannya, tetaplah berada di dunia, dan terus menjadi sadar atas keterbatasan jangkauan akal. Karena, berfikir cerdas bukanlah berfikir terlampau jauh dari kecerdasan yang seharusnya dimiliki. Matilah sosialisme, matilah komunisme dan matilah ideologi2 kufur dari seluruh penjuru negeri!
(Ksatriabajagema)

Suntik Mati Sosialisme-Komunisme

Dunia ini, adalah medan laga penuh makna. Laga untuk mendapatkan cahaya revolusi.

Kami tak pernah ingin menjadikan diri ini sunyi berdiri dalam perlagaan itu. Jikalau begitu, lebih baik mati. Oleh karenanya, setiap aktifitas yang kami lakukan harus senantiasa berujung pada laga menuju revolusi suci.

Jelaslah, bahwa kami tidak ingin tertinggal dalam revolusi ini. Jika anda di banjarmasin, pastikanlah anda menjadi satu dari segelintir manusia yang membagikan freemicroZine, One Liberation #2, sembari mengadakan aksi tutup mulut dengan tema: "Suntik Mati Sosialisme-Komunisme, Saatnya Ideologi Islam Memimpin dunia". Pada:
Ahad, 30 SEptember 2007
jam 21.00 Wita
di Bundaran hotel mentari
(Bundaran kantor pos besar-pusat kota banjarmasin)

Selain beberapa Kru Fikr Community, aksi ini juga akan diikuti oleh kawan pemulungsampahjalanan (LY Banjarmasin), adik budi&gani (MuslimDrenaline), dan satu aktifis Gema Pembebasan Kalsel.

Kami menginginkan ini adalah ramadhan terakhir tanpa Khilafah, karena kami akan terus berupaya mengobarkan api revolusi di sini. Di Banjarmasin, tempat kami mengecap tiap2 bibit revolusi.

contact/hotline: 0511-7338064
mail:
fikir_comunity@yahoo.co.id
satupembebasan@gmail.com
hendra.madjid@gmail.com
blog: http://www.satu-pembebasan.blogspot.com/

Kamis, 27 September 2007

Nature of Capitalism

Kapitalisme adalah sifat pembawaan...
Pembawaan dari manusia yg hawa nafsunya lebih besar 95 % duniawi...
Daripada 5 % dgn porsi keadilan, perdamaian, kasih sayang serta sifat ideal manusia lainnya --yg seharusnya-- diberikan porsi lebih besar!


Jika sejak jaman Romawi Kuno --Aristoteles--, kapitalisme tidak disebar maka tidak begini kondisinya. Setidaknya kapitalisme telah membuktikan bahwa sebagai ideologi transnasional, dia cukup banyak memakan dan menghisap jutaan darah manusia beserta seluruh isi buminya. Melalui ideologi transnasional-nya pulalah, kapitalisme --yang saat ini-- tengah diambang kebangkrutan ‘rela’ menghalalkan segala cara guna memperluas ideologi-nya agar tetap eksis hingga ke ujung dunia sekalipun. Maka jangan terkejut jika kamu mendapati orang tua yang sedang duduk santai di kursi reot menggunakan baju oblong berlogo kelinci Playboy ditengahnya, padahal mereka hidup di dusun yg sangat jauh dengan ‘hiruk-pikuk’ informasi kota. Maka tak heran jika kamu mendapati anak muda mudi --gaul-- tengah asyik bermasyuk ria di pematang sawah sunyi hanya sekedar mencoba kondom durex oleh jejakanya utk melakukan proses intercourse. Ya, inilah ideologi transnasional kapitalisme. Melalui sifat pembawaannya --menghalalkan segala cara-- maka tak heran kamu pun akan terseret dan terjerembab pula ke praktik halalnya --walaupun sebenarnya haram-- maka bisa dipastikan kapitalisme-lah sbg biang keroknya.
Sebagai biang kerok, tentu sebagai manusia --kita-- tidak mungkin menggunakan segala macam apapun itu sifatnya, & sebagai manusia yang sadar & waras maka tak mungkin pula mengambil praktik yang levelnya setara dgn sifat asli binatang. Layaknya Fear Factor, maka tak salah mereka memakan kumbang hidup, kaldu daging sapi busuk, atau belatung yang di mix and max menjadi jus, karena mereka pun telah menghalalkan segala cara demi mendapatkan uang 50.000 dolar sebagai juara. Kita pun dpt memaklumi, walaupun berat maka inilah kapitalisme, hiks... Dengan atau tanpa dia pun dunia tetap tentram hidup berinteraksi, dengan atau tanpa dia pun dunia lebih nyaman menikmati penganan hidangan makanan tanpa harus ‘sibuk’ memilih makanan mahal lainnya. Kalaupun kapitalisme hidup pun manusia dapat tentram dan nyaman --asalkan-- sifat transnasional-nya diubah menjadi disnasional yang berorientasi pada dirinya sendiri --jangan disebar apalagi dipaksakan-- ke negara lain, maka bisa dipastikan kamu akan melihat sebuah negara kacau balau serta bejad moralnya yg tingkat sifat kemanusiaannya tidak jauh beda dgn binatang yg ada di Kebun Binatang Ragunan plus wisata jaman batu! Kalau ini sih..? Mau..! mau...!! mau..!!! Huahaha... [pemulungsampahjalanan]

First Post

Suatu waktu... ada sebuah artikel yang menurut saya sangat menarik. Ahmadinejad ternyata punya blog. Wahahaha... kacrut!!! tidak pernah terbayangkan sebelumnya, presiden menyempatkan diri untuk berkomunikasi dengan dunia maya dengan membuat sebuah blog. Jika presiden Indonesia mengelola situs miliknya dengan bantuan tim, tapi ahmadinejad melakukannya sendiri...

Sedari dulu kita berfikir, bahwa kemampuan kita membuat sebuah tulisan, mengelola sebuah blog atau dan situs pribadi dan sebagainya memberlukan waktu yang sangat banyak. Dan kitapun berdalih dengan kesibukan yang kita miliki, tak ada waktu lagi untuk melakukan semua itu. Tapi setelah membaca artikel itu, baru kami sadar. Bahwa, presiden sesibuk Ahmadinejad saja bisa melakukan itu, kenapa kita tidak? bahkan dengan waktu yang sedemikian banyak yang kita miliki, kita bisa membuat yang lebih baik dari yang dibuatnya.

Okeh... sejak hari ini, tak ada lagi keluhan. Beribu alasan agar menjustifikasi kemalasan haruslah dihilangkan. Karena, inilah kesempatan kita untuk menunjukkan bahwa kita adalah manusia yang menjadikan dirinya bermanfaat bagi orang lain. Bukankah Muhammad saw telah memberitakan kepada kita: khayrunnaas amfauhum linnas....

Dan... Revolusi itu akan segera terjadi
sekecil apapun usaha kita, asal dilaksanakan secara optimal...

Terus Berjuang!!!
salam